8.4.12
18.11.07
Kudanya segede-gede gaban
Kudanya segede-gede gaban
Originally uploaded by mdamt
Kuda yang kelihatan lalu-lalang di jalanan ukurannya segede gaban. Jauh lebih besar dari ukuran kuda yang kelihatan jadi mesin penggerak delman di Jakarta atau di kota-kota lain di Indonesia. Entah apa ras kuda-kuda ini, tapi melihat kuda-kuda ini rasanya seram karena saking besarnya.
Di gambar ini ada dua kuda yang dipakai oleh polisi. Kuda di atas bukan yang paling besar, bahkan mungkin yang paling kecil ukurannya. Kita pernah lihat kuda-kuda yang dipakai untuk menarik gerobak gentong bir di jalanan di Helsinki. Tingginya jauh lebih tinggi dari itu dan juga lebih gemuk.
24.5.07
Jangan jalan terlalu pinggir
Apalagi di musim panas. Kenapa? Walaupun pada dasarnya orang sini orangnya senang dengan kebersihan, tetapi ada juga segelintir yang tidak peduli. Orang sini banyak yang memiliki anjing dan sering jalan-jalan dengan anjing mereka. Karena binatang tidak bisa baca tulisan "WC Umum", ya mereka buang air tentu sembarangan. Pemilik anjing biasanya banyak yang bawa kantung plastik untuk tempat kotoran anjing-anjing mereka. Tapi beberapa justru cuek saja bila peliharaan mereka setor di jalan. Akhirnya banyaklah itu ranjau bertebaran di pinggir jalan.
Jika di musim dingin, kotoran anjing akan kontras dengan salju yang putih. Jadi memudahkan orang untuk menghindarinya. Tapi di musim panas, kadangkala kotoran yang sudah kering tidak dapat dibedakan warnanya dengan daun-daun kering yang ada disekelilingnya.
Jadi kalau jalan hati-hati, jangan terlalu pinggir!
Jika di musim dingin, kotoran anjing akan kontras dengan salju yang putih. Jadi memudahkan orang untuk menghindarinya. Tapi di musim panas, kadangkala kotoran yang sudah kering tidak dapat dibedakan warnanya dengan daun-daun kering yang ada disekelilingnya.
Jadi kalau jalan hati-hati, jangan terlalu pinggir!
17.5.07
Kalau mau belanja murah cari toko yang mau tutup
Ya. Kalau ada toko yang mau tutup (maksudnya toko yang mau ditutup permanen alias pindah atau bahkan bangkrut), maka biasanya dia akan banting harga secara perlahan. BIasanya mulai dari 20% atau bahkan langsung potong harga hingga 40%. Lama kelamaan dia akan terus potong harga hingga 70% bahkan 90%. Tapi tergantung juga, kalau barangnya laku maka semakin kecil kemungkinan dia potong harga hingga habis-habisan. Kalau lama lakunya ya biasanya dia akan memaksa untuk sampai ke 90%.
Pengunjung sih asik-asik aja. Kalau takut barangnya keburu habis dibeli orang ya mereka akan cepat beli, tapi kalau ingin tunggu sampai 90% ya calon pembeli akan ambil aksi tunggu.
Lalu bagaimana tahu ada toko yang mau ditutup? Mereka akan pasang plang bertuliskan "Loppuunmyynti" (jual penghabisan). Dan toko yang ditutup banyak juga loh, dalam setahun mungkin ada 4 atau 5 toko yang pernah saya lihat tutup di kota. Kalau Anda sedang di Helsinki dan ingin belanja obralan silakan ke Pierre Cavallo di lantai 2 mal Kamppi sekarang :-)
Pengunjung sih asik-asik aja. Kalau takut barangnya keburu habis dibeli orang ya mereka akan cepat beli, tapi kalau ingin tunggu sampai 90% ya calon pembeli akan ambil aksi tunggu.
Lalu bagaimana tahu ada toko yang mau ditutup? Mereka akan pasang plang bertuliskan "Loppuunmyynti" (jual penghabisan). Dan toko yang ditutup banyak juga loh, dalam setahun mungkin ada 4 atau 5 toko yang pernah saya lihat tutup di kota. Kalau Anda sedang di Helsinki dan ingin belanja obralan silakan ke Pierre Cavallo di lantai 2 mal Kamppi sekarang :-)
10.5.07
Habis makan beresin meja sendiri
Pertama kali sampai di sini takjub juga ngelihat orang makan di tempat makan. Habis selesai makan, baki berisi alat makan dan makanan sisa (kalau ada) dibawa ke tempat sampah. Buang sisa makanan dan alat makannya (dari plastik/kertas) dan bakinya diletakkan di situ dengan rapi. Kalau alat makannya dari gelas, disediakan juga lemari dorong khusus untuk meletakkan alat makan. Kalau mejanya sedikit kotor, jarang-jarang bisa ngarepin ada yang ngebersihin. Harus dibersihkan sendiri. Barangkali karena penduduknya sedikit jadinya yang kerja di tempat makan juga sedikit. Kasir merangkap tukang pel merangkap tukang anter makanan. Kalau ditambah harus ngambilin bekas makan orang ya kasihan juga.
Mau pakai kursi bayi? Ya ambil sendiri sana di pojok, nanti kalau sudah selesai taro lagi di tempatnya. Mau nambah garam atau merica? Ya ambil sendiri di dekat kasir. Mau nambah ya antri lagi. Belum pernah saya lihat orang tinggal menjentikkan jari sambil teriak "Hoy Angku! Tambuah cié!"*
Tapi biasanya sih yang begitu itu ya di tempat makan siap saji. Kalau di restoran mahal ya males juga udah bayar mahal-mahal harus ngembaliin piring juga :-D Tapi pernah sih saya lihat di restoran ada orang yang habis makan, ngga dikembaliin sih piringnya, tapi gelas-gelas dan piringnya diatur sama dia supaya mudah dibawa sama si pelayan. Mungkin dia juga pelayan di restoran lain jadi tahu suka dukanya :-)
*Mas, tambah satu lagi
Mau pakai kursi bayi? Ya ambil sendiri sana di pojok, nanti kalau sudah selesai taro lagi di tempatnya. Mau nambah garam atau merica? Ya ambil sendiri di dekat kasir. Mau nambah ya antri lagi. Belum pernah saya lihat orang tinggal menjentikkan jari sambil teriak "Hoy Angku! Tambuah cié!"*
Tapi biasanya sih yang begitu itu ya di tempat makan siap saji. Kalau di restoran mahal ya males juga udah bayar mahal-mahal harus ngembaliin piring juga :-D Tapi pernah sih saya lihat di restoran ada orang yang habis makan, ngga dikembaliin sih piringnya, tapi gelas-gelas dan piringnya diatur sama dia supaya mudah dibawa sama si pelayan. Mungkin dia juga pelayan di restoran lain jadi tahu suka dukanya :-)
*Mas, tambah satu lagi
3.5.07
Akhir pekan ngga ada toko yang buka
"Sunday is hungry day"
Begitu kata kawan saya. Ya sebab pada hari Minggu semua toko, mal, apotik, bank, restoran, kantin, atau apalah, tutup, kecuali toko-toko kecil atau segelintir toko yang memang mau buka di hari Minggu. Sebagai persiapan, pada hari Sabtu sejumlah pasar swalayan ramai dikunjungi orang yang menumpuk makanan untuk persediaan. Selain Minggu, pada hari-hari libur nasional, toko juga tutup. Toko baru buka pada hari Minggu di musim panas dan menjelang natal.
Hari Sabtu, semuanya buka hanya sampai jam enam sore. Jadi di sini, tidak ada istilah malam minggu jalan-jalan di mal. Demikian pula pada hari-hari menjelang hari libur nasional. Kalau Sabtunya tidak sempat, ya harus jalan jauh ke pusat kota cari toko yang buka.
Jadi kalau libur harus segera numpuk makanan!
26.4.07
Bayar listrik pakai kira-kira
Sewaktu pindah ke sini, semua masalah kepindahan diurus oleh konsultan pindahan (relocation service). Salah satu yang diurus adalah kontrak pemasangan listrik di apartemen. Saya tidak tahu bagaimana persisnya, pokoknya begitu masuk apartemen listrik sudah terpasang. Pertama kali saya bingung kok listrik hanya ditagih tiap dua bulan sekali. Saya tanya ke konsultan itu katanya memang begitu, malah kadang juga bisa periode penagihannya bisa tiap tiga bulan sekali. "Ooo begitu ya".
Lalu saya perhatikan lagi kok jumlah yang ditagih setiap penagihan selalu sama. Saya pikir, mungkin karena pemakaiannya konstan jadi penagihannya selalu sama. Beberapa bulan kemudian kami pindah apartemen. Kali ini tidak pakai jasa konsultan lagi, saya mencoba mengurus sendiri listriknya. Yang pertama dilakukan adalah mengirim surat elektronik ke perusahaan listrik (oh ya, tiap kota, perusahaan listriknya beda). Waktu itu, perusahaan listriknya namanya E-ON (sekarang sudah dibeli oleh Fortum). Isi suratnya hanya bilang bahwa saya pindah dari alamat ini ke alamat itu mulai tanggal sekian dengan menyertakan nomor pelanggan yang ada di lembar penagihan. Artinya kontrak listrik untuk apartemen yang lama akan diputus dan membuat kontrak baru untuk tempat yang baru.
PIhak E-ON menjawab tidak ada masalah, silakan pindah, nanti otomatis mesin pembacaan meterannya diganti ke tempat baru sekaligus lembar penagihannya akan dikirim ke tempat baru. Ok deh. Beberapa hari setelah pindah, ada surat dari E-ON. Isinya persis lembar penagihan, tapi dengan jumlah nominal minus. Lho, kok nagih angkanya negatif? Kéder saya. Saya minta istri saya untuk membawa lembar penagihan itu ke bank (karena urusan bayar membayar dilakukan lewat bank, tidak lewat perusahaan listrik). Eeh belom ngomong apa-apa, si kasir langsung keluarkan uang dan kasih istri saya sejumlah uang sebesar yang tertera dalam lembar itu. Ternyata itu adalah kelebihan bayar listrik dari apartemen lama. Lumayan :-)
Setelah pindah saya perhatikan kok jumlah yang ditagih berkurang, tidak seperti biasanya di apartemen yang lama. Dan nilainya lagi-lagi sama untuk setiap bulannya. Memang kami pindah ke tempat yang lebih kecil tapi kok ya nilainya sama terus, padahal pemakaiannya saya yakin beda-beda setiap bulannya. Akhirnya pada awal tahun ini, kita dapat surat lagi dari Fortum (setelah membeli E-ON). Isinya lembar penagihan, tapi jumlahnya hampir 5x lipat jumlah penagihan yang biasa. Nah lho! Penasaran saya telepon ke bagian pelayanan.
Ternyata oh ternyata, pada saat kontrak listrik dibuat, perusahaan listrik melakukan perkiraan berapa pemakaian sebulan berdasarkan luas ruangan, jumlah penghuni, perangkat listrik yang ada dan beberapa parameter lain. Dan hasil perkiraan itu yang ditagih pada tiap periode penagihan. Pada saat pergantian tahun, mereka akan melakukan pengukuran pemakain yang sebenarnya dari meteran dan melakukan kalkulasi, kalau kelebihan bayar akan dkembalikan dan kalau kurang akan ditagih lagi. Dan dalam periode penagihan berikutnya, jumlah yang ditagih akan berbeda, sesuai dengan pengukuran meteran rata-rata.
Jadi kalau tagihan listriknya kecil jangan senang dulu!
Taut ke situs perusahaan listrik:
- Helsingin Energia
- Fortum Espoo
- Fortum
- Vantaan Energia
Lalu saya perhatikan lagi kok jumlah yang ditagih setiap penagihan selalu sama. Saya pikir, mungkin karena pemakaiannya konstan jadi penagihannya selalu sama. Beberapa bulan kemudian kami pindah apartemen. Kali ini tidak pakai jasa konsultan lagi, saya mencoba mengurus sendiri listriknya. Yang pertama dilakukan adalah mengirim surat elektronik ke perusahaan listrik (oh ya, tiap kota, perusahaan listriknya beda). Waktu itu, perusahaan listriknya namanya E-ON (sekarang sudah dibeli oleh Fortum). Isi suratnya hanya bilang bahwa saya pindah dari alamat ini ke alamat itu mulai tanggal sekian dengan menyertakan nomor pelanggan yang ada di lembar penagihan. Artinya kontrak listrik untuk apartemen yang lama akan diputus dan membuat kontrak baru untuk tempat yang baru.
PIhak E-ON menjawab tidak ada masalah, silakan pindah, nanti otomatis mesin pembacaan meterannya diganti ke tempat baru sekaligus lembar penagihannya akan dikirim ke tempat baru. Ok deh. Beberapa hari setelah pindah, ada surat dari E-ON. Isinya persis lembar penagihan, tapi dengan jumlah nominal minus. Lho, kok nagih angkanya negatif? Kéder saya. Saya minta istri saya untuk membawa lembar penagihan itu ke bank (karena urusan bayar membayar dilakukan lewat bank, tidak lewat perusahaan listrik). Eeh belom ngomong apa-apa, si kasir langsung keluarkan uang dan kasih istri saya sejumlah uang sebesar yang tertera dalam lembar itu. Ternyata itu adalah kelebihan bayar listrik dari apartemen lama. Lumayan :-)
Setelah pindah saya perhatikan kok jumlah yang ditagih berkurang, tidak seperti biasanya di apartemen yang lama. Dan nilainya lagi-lagi sama untuk setiap bulannya. Memang kami pindah ke tempat yang lebih kecil tapi kok ya nilainya sama terus, padahal pemakaiannya saya yakin beda-beda setiap bulannya. Akhirnya pada awal tahun ini, kita dapat surat lagi dari Fortum (setelah membeli E-ON). Isinya lembar penagihan, tapi jumlahnya hampir 5x lipat jumlah penagihan yang biasa. Nah lho! Penasaran saya telepon ke bagian pelayanan.
Ternyata oh ternyata, pada saat kontrak listrik dibuat, perusahaan listrik melakukan perkiraan berapa pemakaian sebulan berdasarkan luas ruangan, jumlah penghuni, perangkat listrik yang ada dan beberapa parameter lain. Dan hasil perkiraan itu yang ditagih pada tiap periode penagihan. Pada saat pergantian tahun, mereka akan melakukan pengukuran pemakain yang sebenarnya dari meteran dan melakukan kalkulasi, kalau kelebihan bayar akan dkembalikan dan kalau kurang akan ditagih lagi. Dan dalam periode penagihan berikutnya, jumlah yang ditagih akan berbeda, sesuai dengan pengukuran meteran rata-rata.
Jadi kalau tagihan listriknya kecil jangan senang dulu!
Taut ke situs perusahaan listrik:
- Helsingin Energia
- Fortum Espoo
- Fortum
- Vantaan Energia
Subscribe to:
Posts (Atom)