29.3.07

Nonton teve harus bayar

Ngga cuma di Helsinki aja sih, di seluruh wilayah Finlandia kalau mau nonton teve harus bayar iuran. Mirip di Indonesia waktu tahun 80-an. Iuran ditagih setiap bulan melalui lembar penagihan yang dikirim lewat pos. Tidak semua teve di rumah harus bayar, tapi cukup satu saja yang harus dibayar. Kalau ngga bayar nanti bisa-bisa kena denda. Saya tidak tahu persis bagaimana metode pemerintah dalam memantau siapa yang sudah bayar siapa yang belum. Yang jelas, kira-kira beberapa hari setelah beli teve, ada inspektur teve yang datang membunyikan bel pintu apartemen. Jam 22 malam!


Kriiiing....
Kriiing...

Pintu saya buka, tampak ada bapak-bapak kira-kira umur 50-an dengan pakaian biasa (bukan seragam), menunjukkan kartu identitas. Di kartu itu ada tulisan dengan kira-kira empat bahasa: Finlandia, Swedia, Inggris, dan Russia. Kalimat Inggrisnya bertuliskan: TV Fee Inspector.

"Yes?", kata saya
"You.... you... tv...", jawabnya dengan muka bingung
"Sorry?"
"You watch tv... you pay tv.... you have tv?"
"Yes I have a tv"

Lantas tanpa ba-bi-bu lagi dia keluarkan beberapa lembar brosur. Lantas dia pilih-pilih brosur berbahasa Inggris. Diserahkannya ke saya.

"Name?", katanya
Lantas saya sebut nama.
"Henkilötunnus?", tanyanya lagi menanyakan nomor jaminan sosial.
Kemudian saya pinjam pensilnya dan menuliskannya di kertas yang dia sedang corat-coret. Lantas dia ngomong bahasa Finlandia panjang yang saya tidak mengerti. Tapi ada kata yang saya tangkap, yaitu "Lasku" alias lembar penagihan yang dikirim ke rumah. "Oooo berarti nanti ada tagihan yang datang", pikir saya.

Alhasil beberapa hari kemudian datanglah "lasku" tadi dan kita harus membayar iuran teve yang ditagih tiga bulan sekali. Ternyata ada beberapa pilihan membayar, yaitu sebulan sekali, tiga bulan sekali, enam bulan sekali dan setahun sekali. Bedanya sedikit, tapi semakin lama periode pembayaran maka semakin murah bayarnya. Tidak ada pembedaan jenis dan merek teve. Semua sama bayarnya, yaitu sekitar 200€ per tahun.

Kalau sebelumnya tidak punya teve dan baru beli teve, maka harus mendaftarkan tevenya ke pemerintah, caranya dengan mengisi formulir di situs ini:
TV Maksuhallinto. Begitu juga kalau tevenya rusak atau dijual, sebaiknya segera melapor sebelum datang tagihan berikutnya. Selain di situs itu, formulir juga tersedia di kantor-kantor pos terdekat.

Jangan mangkir bayar ya!

22.3.07

Ada bangku khusus anjing di dalam bis kota

Kalau naik bis, sebaiknya nggak duduk di belakang bangku supir. Kenapa? Sebab bangku belakang supir biasanya dikhususkan untuk orang tuna netra. Di situ ada dua bangku, sebelah kanan untuk orang dan sebelah kirinya untuk anjing penuntun.

Di samping bangkunya biasanya jelas-jelas tertulis "Bangku khusus anjing penuntun". Tapi kalau mau duduk di situ sih ya terserah :-) Bangku ekslusif anjing ini bentuknya persis bangku penumpang biasa. Tapi bangku ini ada yang bisa dilipat kalau mau dipakai oleh anjing, dan bisa dipasang seperti semula kalau orang yang mendudukinya.



Tapi selama ini saya belum pernah lihat tuh orang tuna netra naik bis bawa anjing. Seringnya saya lihat orang normal bawa anjing naik bis. Udah gitu anjingnya kalau lagi rese sering ngendus-ngendusin penumpang lain. Ada yang senang dan ada yang ngga senang. Tapi kebanyakan sih yang senang, jadinya si pemilik anjing cuek-cuek aja.

15.3.07

Orang kampanye pakai bahasa Klingon

Masih berita pemilu Finlandia. Pak Jyrki Kasvi, anggota parlemen Partai Hijau di Finlandia lagi sibuk-sibuknya kampanye melalui media Internet. Situs webnya, selain tersedia dalam bahasa Finlandia, Swedia, dan Inggris, juga menyajikan isinya dalam bahasa Klingon! Ya, pak Jyrki yang juga punya gelar doktor ini terkenal dengan kampanye onlinenya, dia menyebut dirinya Politisi Internet 1.0. Konon, pada masa kampanye sebelumnya beliau adalah politisi terpilih yang memiliki dana kampanye paling sedikit karena menggunakan media online.


Sekarang, pak Jyrki yang juga seorang blogger aktif lagi kampanye untuk masa pemilihan berikutnya. Lalu, apa yang disampaikan beliau dalam halaman Klingonnya? Ya, ngga banyak, bisa dibaca sendiri langsung di sana. Mungkin karena beliau juga trekkie, atau juga kepingin cari pemilih dari kalangan trekkie, kali :-)

Btw, Jyrki itu dibaca kira-kira: Yiueurki. Situs pak Jyrki (juga ada blognya dari tahun 2005): www.kasvi.org/

8.3.07

Ada ruang tunggu khusus anak,... dan bapak!

Di banyak outlet pakaian di beberapa mal, rumah sakit, toko buku, atau perpustakaan banyak tersedia ruang tunggu (mungkin lebih tepatnya ruang bermain) untuk anak-anak. Biasanya tersedia sebuah televisi kecil yang menayangkan filem kartun, mainan bongkar pasang lego, alat tulis, buku gambar, boneka, dan sebagainya. Di situ si anak bisa ditinggal sebentar untuk main, sementara ibunya belanja-belanji atau melakukan kegiatan lain. (untung ngga ada culik)

Semakin besar tokonya, makin besar ruangan anaknya, malah ada yang kumplit dengan ruangan untuk menyusui bayi dan ganti popok. Kalau ruangan anak biasa kadang menyatu dengan pajangan-pajangan baju yang dijual, tapi kalau ada ruang menyusui biasanya mojok atau malah tertutup sama sekali. Tapi walau namanya ruang menyusui bukan hanya ibu-ibu yang boleh masuk. Bapak-bapak juga bebas sliwar-sliwer di situ, misalnya untuk ngganti popok atau ngasih susu botol (dilarang ngintip!).

Mies Parkki (Parkiran Laki-laki)
di outlet Benetton di Mal Kamppi


Ok, lalu bagaimana dengan bapak-bapak yang nemani pasangannya belanja? Ada toko yang "cuma" ngasih sofa besar dua buah, ada yang lengkap dengan meja dan majalah-majalah pria, malah ada yang hanya kasih kursi panjang biasa. Jadi kalau ngantuk (kebiasaan saya kalau belanja) ya pas banget kalau ada tempat istirahatnya, asal jangan dipakai buat tidur aja :-)

6.3.07

Akhir pekan = hari mabok

Kalau sudah masuk hari Jumat sore, pasar swalayan pasti penuh orang yang memborong bir, mulai dari yang paket isi 6 sampai berkerat-kerat. Bagi yang punya uang lebihan, mereka lebih memilih minuman berkadar alkohol yang lebih tinggi di toko khusus minuman keras. Minuman keras berkadar tinggi hanya dijual di toko khusus yang namanya Alko, milik pemerintah, dan tidak ada tempat lain yang boleh jualan minuman sejenis. Yang kadarnya rendah macam bir dan sider, berlimpah di pasar swalayan.

Ngga tua, ngga muda, semua pada klintang klinting bawa minuman. Ada yang dibawa pulang untuk pesta di rumah atau diminum di tempat. Habis itu biasanya para satpam semakin sering berkeliaran di pusat-pusat keramaian. Tugasnya ya di antaranya mengamankan para pemabuk supaya mabuknya diluar saja.


Hari besoknya jamak dijumpai orang bergelimpangan di mana-mana. Di halte bis, di taman, di depan mal. Pada teler. Apalagi kalau tanggal 30 April sore hari sampai besoknya. Di sini dikenal sebagai hari Vappu alias the May Day. Orang bertumpah-ruah di kawasan Esplanadi untuk mabok bersama sambil mandiin patung Havis Amanda pakai minuman beralkohol. Pernah di hari Vappu, waktu mau masuk ke dalam Metro, istri saya ditabrak orang mabok, eh orang maboknya bilang: "Anteeksi (maaf)". Heheheh, sudah mabok masih bisa bilang minta maaf :-D Ada lagi cerita kawan di sini yang waktu itu anaknya sibuk lari-lari sambil gigit-gigit suatu benda (maaf lupa, entah pensil atau benda lain). Eh langsung ditegor sama orang mabok, kira-kira: "Tong, jangan lari-lari, nanti keselek!".

Efek samping dari fenomena akhir pekan ini adalah banyak tempat jadi berbau tak sedap, karena mereka juga selain mabok, juga pipis sembarangan :( Sudah gitu, sering mendekati orang yang sedang lewat atau yang sedang istirahat, mana bau pula :( Beruntung kalau yang maboknya ngga galak, tapi mengingat sedang mabok tidak ingat apa-apa, jadi bawaannya serem kalau ketemu orang begitu. Apalagi kalau di tempat sepi seperti di stasiun kereta atau metro di pelosok-pelosok kota. Di tempat macam begini, jadi malas kalau harus naik lift karena biasanya liftnya berubah jadi WC umum :(

Kalau sudah selesai maboknya biasanya botol-botolnya ngga dibuang (kalo sadar heheheh), tapi dikumpulkan untuk kemudian dikembalikan ke tempat pengembalian botol. Dari situ dapat kupon sebesar sejumlah uang dan kemudian dibelikan minuman lagi :-D

Kenapa hanya akhir pekan saja? Entah, tapi konon kata teman sih, mereka dibiasakan dari kecil untuk melakukan hal-hal yang disukai pada akhir pekan saja. Misalnya, anak kecil hanya boleh makan permen di akhir pekan, dsb.

Gambar dicuri dari Greetings from Helsinki!

Pelawak jadi caleg

Waktu mau main ice-skating di alun-alun depan stasiun kereta Helsinki, saya dan isteri dicegat orang. Orang itu ngasih selembar selebaran. Ya, sekarang lagi musim orang ngasih-ngasih selebaran. Isinya ngga lain dan ngga bukan melainkan selebaran kampanye. Tanggal 18 Maret depan adalah waktunya pemilu legislatif di Finlandia.

Beragam caleg beragam pula model kampanyenya. Ada yang buka stand di pinggir jalan sambil bagi-bagi balon dan selebaran, ada yang pasang iklan di badan bis, ada yang cuma nempel stiker di bangku-bangku dalam bis, dan sebagainya. Selebaran yang dibagi biasanya benar-benar niat, alias kelihatan bikinnya mahal. Kertasnya tebal, didesain apik dan cakep macam kertas undangan. Kita sih sebagai penonton lebih banyak panen balon :-)

Tapi selebaran yang dibagi di alun-alun itu agak2 aneh. Warnanya merah muda. Pas lihat gambarnya, langsung deh istri saya komentar, "ih centil bener!". Ini dia gambarnya:


Sengaja gambarnya saya perbesar di bagian yang menunjukkan kecentilannya :-D
Btw, beliau adalah calon untuk wilayah Helsinki, umurnya 26 tahun dan pekerjaannya adalah pelawak panggung (terjemahan ngasal dari stand-up comedian). Oh iya, sebagaimana para caleg di Finlandia pada umumnya, beliau ini juga punya blog kampanye, yaitu di ilovelotta.com.

Disclaimer: Saya bukan jurkam dan pendukung lho!

Info Pemilu:
* Situs Departemen Kehakiman Finlandia